LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“SISTEM RESPIRASI”
BIOLOGI DASAR
“SISTEM RESPIRASI”
Oleh:
SANDRI YULI ANITA
130210103015
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
I. JUDUL : Sistem Respirasi
II. TUJUAN
Mengetahui
kapasitas pernapasan paru-paru
III. DASAR TEORI
Pernafasan merupakan proses
pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida serta penggunaan energi di
dalam tubuh manusia. Oksidasi yang berlangsung di dalam tubuh manusia lazimnya
disebut oksidasi biologis. Dalam hal ini pengambilan O2 terjadi
dalam paru-paru. (Hadisumarto, 1986:30)
Manusia membutuhkan zat asam (O2)
secara terus-menerus. Selain itu CO2 yang merupakan hasil
metabolisme juga harus terus-menerus dikeluarkan dari tubuh. Agar kedua proses
tersebut terjadi, maka harus ada pertukaran gas antara tubuh dengan atmosfer.
Pertukaran gas ini disebut respirasi. Dalam arti kata yang lebih luas,
respirasi meliputi pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru yang dikenal
dengan istilah pernafasan, transport CO2 dari sel-sel ke paru-paru,
dan yang terakhir adalah penggunaan O2 oleh sel-sel jaringan yang
disebut repirasi sel. (Waluyo. 2006:91)
O2 melintasi dinding
gelembung paru-paru masuk kedalam pembuluh-pembuluh darah rambut yang menjalin
gelembung-gelembung tersebut. Hemoglobin mempunyai kemampuan untuk mengikat O2
zat ini diangkut oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Disini zat tersebut
direduksi kembali menjadi hemoglobin dan O2. Oksigen tersebut
digunakan oleh tubuh untuk oksidasi sel. (Hadisumarto. 1986:30)
Sistem pernapasan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada adalah
pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanisme dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Fase inspirasi, otot tulang rusuk
berkontraksi, sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan udara dalam
rongga dada lebih kecil sehingga udara luar dapat masuk membawa oksigen.
2. Fase ekspirasi, otot antar tulang rusuk
kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga rongga dada kembali mengecil,
akibatnya tekanan dalam rongga dada lebih besar dibanding udara luar. Sehingga
udara di dalam rongga dada yang kaya akan karbondioksida keluar.
Pernapasan
perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan menjadi:
1. Fase inspirasi, otot diafragma
berkontraksi sehingga rongga dada mengecil, akibatnya tekanan dalam rongga dada
mengecil dan udara diluar masuk.
2. Fase ekspirasi, otot diafragma relaksasi
sehingga rongga dada membesar dan udara dalam rongga dada keluar keluar dengan
membawa karbondioksida. (Wiwi. 2006:72)
Volume
dan kapasitas paru-paru
1.
Volume
Volume dan udara dalam paru-paru dan kecepatan
pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur malalui spirometer.
a.
Volume
tidal (VT), yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi
normal biasa. Nilai VT pada dewasa normal sekitar 500 ml untuk laki-laki dan
380 ml untuk wanita.
b.
Volume
cadangan inspirasi (VCI), yaitu volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru
dengan inspirasi meksimum di atas inspirasi tidal. VCI berkisar 3100 mlpada
laki-laki dan 1900 ml pada wanita.
c.
Volume
cadangan ekspirasi (VCE), yaitu volume ekstra udara yang masih dapat dengan
kuat dikeluarkan pada akhir ekpirasi normal. VCE berkisar 1200 ml pada laki-laki
dan 800 ml pada wanita.
d.
Volume
residusal (VR), yaitu volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan
ekspirasi kuat. Rata-rata pada laki-laki sekitar 1200 ml dan pada perempuan
1000 ml. volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat
jeda pernafasan.
2.
Kapasitas
a.
Kapasitas
residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume cadangan
ekspirasi. Kapasitas merupakan jumlah udara sisa dalam system respiratorik
setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml. jadi nilai KRF =
VR + VCE.
b.
Kapasitas
inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi.
Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml. jadi nilai KI = VT + VCI.
c. Kapasitas vital (KV), yaitu penambahan
volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi. Nilai
rata-ratanya adalah 4.500 ml. jadi nilai KV = VT + VCI + VCE.
d.
Kapasitas
total paru (KTP) adalah jumlah total udara yang ditampung dalam paru-paru dan
sama dengan kapasitas vital ditambah volume residual. Nilai rata-ratanya adalah
5700 ml. jadi nilai KTP = KV + VR. (Sheirin. 2009)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1.
Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin
menurun
2.
Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan perempuan
3.
Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat
4.
Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau
berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih
cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar
lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5.
Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan
akan semakin cepat.
6.
Tinggi dan Berat Badan
Semakin tinggi dan semakin berat seseorang, semakin
besar kapasitas vital paru-parunya, karena organ paru-parunya juga semakin
besar. (Rahayu. 2012)
Dalam keadaan normal
volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 ml. Udara ini dikenal sebagai
kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital
udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3.500 ml, yang 100 ml
merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi
bagian paru-paru. (Waluyo. 2006:93)
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
Alat :
1.
Bak
besar
2.
Botol
besar bervolume 5 liter
3.
Pipa
plastik
Bahan :
1.
Air
Secukupnya
2.
Kapas steril
V. LANGKAH KERJA
5.1 Sebelum melakukan aktivitas
Membuat skala pada botol besar dari
0 - 0,25 - 0,5 – 0,75 – 1 – 1,25 -1,5 dst.
|
Mengisi
botol besar lalu dibalik
|
Memasang pipa plastik pada
lubang-lubang yang dibuat pada botol
|
Menarik
napas sedalam-dalamnya dan dihembuskan pada pipa plastik
|
5.2 Setelah lari-lari kecil
Membandingkan
dengan sebelum melakukan lari-lari kecil
|
Probandus
melakukan lari-lari kecil
|
Tarik
napas sedalam-dalamnya, dan dihembuskan dalam pipa plastik
|
Membaca
data
|
VI. HASIL PENGAMATAN
Kelompok
|
Nama
probandus
|
Kapasitas
vital
|
Umur
|
Lingkar
dada
|
Tinggi
badan
|
Berat
badan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||||||
1
|
Zhahro I.
|
1750
|
1250
|
18tahun
|
79
|
156 cm
|
42 kg
|
2
|
Tomi M.
|
1500
|
1500
|
18tahun
|
79
|
165,5 cm
|
45 kg
|
3
|
Evya W.
|
1500
|
1750
|
18tahun
|
97
|
147,5 cm
|
63,5 kg
|
4
|
Arum D.
|
1750
|
2250
|
18tahun
|
79
|
148,5 cm
|
42 kg
|
5
|
Brillian
|
2500
|
2250
|
22tahun
|
91
|
170,5 cm
|
65,5 kg
|
VII. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini dibahas
tentang sistem respirasi pada manusia yang dikhususkan untuk menganalisa
kapasitas pernapasan paru-paru manusia. Kapasitas pernapasan paru-paru merupakan
kombinasi dari volume tidal, cadangan inspirasi,
cadangan ekspirasi dan residu.
Hasil
pengukuran kapasitas vital paru-paru probandus sebelum dan sesudah beraktivitas
menunjukkan perbedaan. Kapasitas vital paru-paru probandus setelah melakukan
aktivitas mengalami kenaikan. Hal ini dibuktikan dengan naiknya volume air di
dalam botol besar yang skalanya menunjukkan angka lebih tinggi dibandingkan sebelum
beraktivitas. Ini berarti volume udara yang masuk dalam botol menjadi lebih
banyak daripada sebelum melakukan aktivitas. Dari pengamatan tersebut dapat
dijelaskan bahwa kapasitas vital adalah volume udara maksimum yang dapat
dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru
secara maksimum dan mengeluarkan udara sebanyak-banyaknya.
Hasil pengukuran kapasitas vital
paru-paru setiap probandus menunjukkan perbedaan. Hal ini karena kapasitas
vital paru-paru dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor pertama adalah umur. Semakin
bertambahnya umur seseorang maka frekuensi pernapasannya semakin lambat,
sehingga kapasitas vitalnya dapat dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan
seseorang yang usianya jauh lebih muda. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya
kebutuhan energi yang juga akan mengurangi kecepatan metabolisme tubuh,
sehingga oksigen yang dibutuhkan juga akan berkurang. Dari data pengamatan yang
didapatkan pada
tabel dapat dilihat data
probandus dengan usia 18 tahun yaitu Tomi, Evya dan Arum memiliki kenaikan kapasitas vital yang lebih tinggi, yaitu
dari 1500 menjadi 1500, 1500 menjadi 1750, 1750 menjadi 2250, daripada brillian
yang umurnya 22 tahun kapasitasnya menurun setelah melakukan aktivitas. Akan
tetapi beda halnya dengan Zhahro yang umurnya sama 18 tahun kapasitasnya
menjadi menurun setelah melakukan aktivitas, yaitu dari 1750 menjadi 1250.
Faktor kedua adalah tinggi dan berat
badan. Menurut teori orang-orang yang dikatakan kurus dan pendek memiliki
frekuensi pernapasan yang lebih lambat dibandingkan orang yang masuk kategori
gemuk dan tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang berbadan gemuk dan tinggi laju
metabolismenya lebih cepat dibandingkan dengan orang kurus dan pendek, sehingga
kebutuhan oksigennya lebih banyak dan kapasitas pernapasannya lebih besar. Dari
hasil pengamatan dapat dilihat bahwa probandus yang memiliki kapasitas vital
paling besar yakni Brillian dengan tinggi
170,5 cm dan berat 65,5 kg 2500 ml, dan selanjutnya adalah Aru,
Zhahro, Evya dan Tomi.. Hasil pengamatan
ini menunjukkan kebenaran teori bahwa orang yang tinggi dan gemuk memiliki
kapasitas pernapasan yang besar.
Faktor ketiga yakni lingkar dada.
Jika lingkar dada seseorang semakin besar, maka kapasitas vital paru-paru akan
semakin besar pula. Karena rongga dada yang besar akan memaksimalkan
pengembangan paru-paru saat fase inspirasi, sehingga udara yang dihirup akan
semakin banyak. Jika lingkar dada kecil, maka sebaliknya udara yang dihirup
akan semakin sedikit. Hal ini tidak terbukti dari
data bahwa probandus yang memiliki lingkar dada paling besar yaitu Evya (97 cm) memiliki kapasitas vital
sedikit yaitu 1500 ml, kemudian Brillian (91 cm) justru
kapasitasnya lebih besar yang lingkar dadanya selisih 6 cm dengan Evya
kapasitasnya lebih besar. Pada Zhahroh, Tomi dan Arum lingkar dadanya sama-sama
79 cm kapasitasnya lebih besar daripada laki-laki dikarenakan pengaruh dari
berat badan dan tinggi badan.
Dari
pengamatan tentang sistem respirasi,
juga dapat dilihat bahwa perbandingan antara kapasitas vital pada saat
diam dengan kapasitas vital setelah beraktivitas (dalam hal ini berlari)
terdapat perbedaan. Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa kapasitas vital
saat diam lebih kecil daripada kapasitas vital setelah berlari. Hal ini
dikarenakan saat beraktivitas tubuh melakukan metabolisme lebih cepat yang
membutuhkan banyak oksigen, sehingga udara yang masuk kedalam paru-paru lebih
banyak dan menyebabkan kapasitas paru-paru jauh lebih besar.
Kemudian
dari hasil pengamatan pada semua probandus juga terlihat perbedaan kapasitas
vital awal yang cukup jauh berbeda antara probandus laki-laki dan probandus
perempuan. Menurut teori, kapasitas vital pada laki-laki lebih besar daripada
kapasitas vital pada perempuan. Hal ini
tidak terbukti pada probandus Tomi karena kapasitas vitalnya 1500 ml
jika dibandingkan dengan Brillian yang
kapasitasnya 2500 ml.
VIII. KESIMPULAN
8.1 Kesimpulan
Dari percobaan
tentang sistem respirasi dapat disimpulkan:
·
Kapasitas
inspirasi, adalah jumlah udara yang dihirup saat inspirasi dan ekspirasi
normal,
3.500 ml.
·
Kapasitas
residu fungsional, merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru pada akhir
ekspirasi normal,
2.200 ml.
·
Kapasitas
vital merupakan jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan setelah inspirasi
maksimum dan ekspirasi maksimum,
4.500 ml.
·
Kapasitas
paru-paru total, merupakan volume maksimum dari kapasitas vital ditambah dengan
kapasitas residu,
5.800 ml
DAFTAR PUSTAKA
Hadisumarto,
Suharyono. 1986. Biologi II. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Waluyo,
Joko. 2006. Anatomi Manusia. Jember:
Universitas Jember.
Wiwi,
Isnaini. 2006. Biologi. Jakarta:
Erlangga
Rahayu. 2012.
Pernafasan Manusia. http://www.docstoc.com/docs/128263622/.
(diakses pada 27 November 2013)
Sheirin. 2009.
Kapasitas Paru-Paru. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1957903-kapasitas-paru-paru/.
(diakses pada 27November
2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar