Laporan Praktikum Difusi dan Osmosis
I.
JUDUL
: DIFUSI DAN OSMOSIS
II.
TUJUAN
: Untuk
memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis
III.
DASAR
TEORI :
Difusi merupakan suatu proses
penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas,
zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke
segala arah sampai mencapai konentrasi yang sama. (TIM DOSEN PEMBINA, 2012).
Difusi dapat terjadi karena gerakkan acak yang berjalan secara kontinu atau
berlanjut yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat dalam suatu
zat padat. Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakkan dengan
molekul glukosa lain, dengan molekul air atau selulosa (Kimball, 1983; 122).
Difusi terjadi dari ruang yang
berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila
kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi
berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan.
Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen,
karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral ( Yatim, 1974; 60).
Difusi adalah peristiwa di mana
terjadi tranfer materi melalui materi lain. Transfer materi ini berlangsung
karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun
sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun
secara keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi
merupakan proses irreversible. Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah
terjadi; pada fasa padat difusi juga terjadi walaupun memerlukan waktu lebih
lama (Utari, 2011).
Pada hakekatnya osmosis adalah suatu
proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosia adalah difusi dari tiap
pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel
yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain di katakn
permeabel secara deferensial (Kimball, 1983; 123). Osmosis
adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan keluar sel.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana
molekul “solvent” (biasanya air)
akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui
sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel
atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran
sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membrane (Agrica, 2009).
IV.
ALAT DAN
BAHAN
4.1 Alat
a. Cawan petri
b. Scalpel
c. Gelas ukur
4.2 Bahan
a. Kentang
b. Garam dapur halus
c. Air
V.
SKEMA KERJA
a. Mengamati kentang yang diisi dengan
garam dapur
b. Mengamati kentang yang tidak diisi
dengan garam dapur halus
VI.
HASIL PENGAMATAN
Kelompok
|
Bahan
|
Volume Sebelum
|
Voume Sesudah
|
Hasil
|
1
dan 2
|
Kentang + garam
|
20 ml
|
15 ml
|
Kentang
lunak dan lembek
|
|
Kentang
|
20 ml
|
20 ml
|
Kentang
tetap keras
|
3
dan 4
|
Kentang + garam
|
20 ml
|
15 ml
|
Kentang
lunak dan lembek
|
|
Kentang
|
20 ml
|
20 ml
|
Kentang
tetap keras
|
5
dan 6
|
Kentang + garam
|
20 ml
|
15 ml
|
Kentang
lunak dan lembek
|
|
Kentang
|
20 ml
|
20 ml
|
Kentang
tetap keras
|
VII.
PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini membahas mengenai peristiwa yang terjadi pada percobaan
difusi dan osmosis. Bahan yang digunakan ialah kentang, air dan garam dapur
halus dimana kentang disini berfungsi sebagai membran permeabel. Dalam
melaksanakan praktikum, membutuhkan dua kentang yang mana kentang diberi suatu
cekungan yang cukup dalam yang salah satunya diberi garam dapur halus dan yang
lainnya tidak, setelah itu dimasukkan kedalam cawan petri yang terlebih dahulu
telah berisi air.
Pada kentang yang sebelum di beri garam
dapur halus dan belum dimasukkan ke dalam cawan petri, keadaan kentang yaitu
berwarna coklat muda, dengan bentuk kubus atau persegi, dan kentang dalam kondisi
keras, namun suatu perubahan terjadi pada kentang setelah 30 menit kemudian
berada dalam cawan petri. Perubahan
yang terjadi ialah pada kentang terlihat bahwa sebelumnya kondisi kentang keras
atau padat namun pada kentang yang berisi garam dapur halus didalamnya kondisi
kentang menjadi lembek serta memiliki warna coklat sedikit tua dengan terapat
air didalam cekungan serta keadaan air dalam cawan petri menjadi berkurang dari
semula volumenya 20 ml menjadi 15 ml. Hal ini menujukkan adanya suatu proses
atau peristiwa yang terjadi pada kentang.
Peristiwa ini disebut dengan peristiwa
osmosis, yaitu kentang dan garam memiliki suatu konsentrasi yang mana lebih
tinggi apabila dibandingkan dengan lingkungannya yang memiliki konsentrasi yang
rendah atau dapat dikatakan bahwa osmosis ialah pindahnya suatu zat pelarut.
Sedangkan pada kentang yang didalam
cekungannya tidak diberi garam dapur terihat bahwa pada kondisi awal kentang
padat atau keras dan setelah 30 menit
kemudian
kondisi kentang tetap dan warnannya pun tetap yaitu berwarna coklat muda atau tidak
terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi kentang dan warna kentang. Dalam
hal ini terlihat bahwa kentang mengalami suatu proses atau peristiwa yang
terjadi yang mana peristiwa tersebut dinamakan difusi, yaitu berpindahnya suatu
zat terlarut.
Dalam praktikum tersebut terlihat bahwa
proses difusi dan osmosis sangat dipengaruhi oleh suatu konsentrasi zat yang
mana dimiliki oleh setiap obyek. Bentuk
serta warna kentang sebelum dan sesudah diletakkan kedalam cawan petri
mengalami suatu perubahan.
VIII.
PENUTUP
Kesimpulan :
Ø Pada percobaan kali ini yaitu difusi
dan osmosis, terlihat bahwa pada kentang yang berada garam dapur halus dalam
cekungannya terjadi suatu proses osmosis sedangkan pada kentang yang tidak
terdapat cekungan didalamnya terjadi proses difusi. Dalam hal ini terlihat
bahwa kentang sebagai membran permeabel.
Saran :
Ø Diharapkan dalam mengamati kentang
dalam cawan petri selama 30 menit, mahasiswa dengan seksama harus teliti dalam
mengamati perubahan yang terjadi serta apabila sudah 30 menit kentang harus
langsung diangkat dan diamati perubahan yang terjadi dan juga pada saat
mengukur volume diperlukan adanya kewaspadaan atau hati-hati apabila tidak air
akan tumpah sehingga volume akan berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar