flash

Rabu, 16 April 2014

Laporan Keanekaragaman organisme hewan

I.                  Judul : KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN

II.             Tujuan :
Mempelajari morfologi hewan invertebrata yang diwakili oleh udang dan siput, serta hewan bertulang belakang/vertebrata yang diwakili oleh ikan dan katak.
III.         Dasar Teori:
Invertebrata
Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang lebih rendah tingkatannya dibandingkan kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata). Dalam kesempatan ini dari kelompok hewan invertebrata akan dibahas phylum Mollusca dan phylum Arthropoda (Waluyo, 2012).
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus=lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit (Fried & Hedemenos, 2009).
Molusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat, tetapi lebih banyak terdapat dalam lautan. Umumnya molusa berselubung sebuah mantel yang merupakan batas ruang mantel itu sendiri. Secara internal, mantel itu bertaut dengan tubuh. Semua molusca mempunyai massa muscular yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Molusca mempunyai sistem digesti, respirasi, eksresi dan reproduksi yang kompleks. Sitem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem kapiler spesial dalam organ-organ eksresi dan respirasi. sistem sirkulasi pada molusca merupakan sistem yang paling majemuk dari sistem sirkulasi pada invertebrata lainnya (Brotowidjoyo, 1989). Mollusca biasanya memakan hancuran tubuh mahluk atau bagian tumbuhan segar (Waluyo, 2010).
Filum Mollusca dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas Amphineura
b. Kelas Gastropoda
c. Kelas Pelecypoda
d. Kelas Scaphopoda
e. Kelas Cephalopoda (Kusmandanu, 2009).
Kelas Gastropoda merupakan yang paling umum kita temukan adalah siput kebun (Acatina fullica). Struktur tubuh hewan ini, kepalanya mempunyai dua pasang tentakel. Satu pasang tentakel pendek dan satu pasang tentakel panjang. Pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata. Terdapat mulut dengan faring yang berotot dan terdapat radula dengan gigi yang terbuat dari kitin. Bagian kepala langsung berhubungan dengan kaki yang berotot. Bagian tubuh ini terdapat didalam cangkang yang umumnya terbuat dari kalsium karbonat. Pada sisi kanan tubuhnya terdapat terdapat lubang kelamin yang letaknya di bawah kepala, agak ke bawah lagi terdapat lubang yang agak besar yaitu lubang respirasi dan anus. Matel merupkan selaput tipis yang berfungsi menghasilkan cangkang atau dapat pula digunakan untuk respirasi (Waluyo, 2012).
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda (Iputh, 2011).
Arthropoda dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas Crustacea
b. Kelas Insecta
c. Kelas Diplopoda
d. Kelas Chilopoda
e. Kelas Arachnida (Kusmandanu, 2009).
Tubuh Antropoda bagian luar beruas-ruas dengan tentakel yang umumnya beruas-ruas pula. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh rangka luar yang terbuat dari kitin. Crustacea meliputi golongan udang-udangan dan kepiting. Hewan yang paling umum dipelajari adalah udang. Tubuhnya ditutupi oleh eksoskelekton yang terbuat dari kitin. Eksoskelekton ini merupakan bagian yang keras kecuali pada sambungan segmen – segmennya yang lunak dan tipis, sehingga memungkinkan untuk pergerakan. Tubuhny terdiri atas cephalothorax (kepala dan dada bersatu) dan abdomen dibagian belakangnya. Bagian kepala mempunyai lima buah segmen, dada delapan buah segmen, abdomen enam buah segmen. Masing – masing dengan sepasang appendage yang besatu dibagian ventral. Ruas-ruas Chepalothorax ditutup oleh penutup yang disebut karapax. Dibagian ujung kepala terdapat rostrum (moncong). Sebelah bawah rostrum dikedua sisinya terdapat mata majemuk dengan tangkai yang dapat digerakkan. Mulut terdapat di mandibula dan anus terbuka dibagian ventral pada bagian telson yang melebar dibagian ujung abdomen. Insang terletak disebelah dalam  pada kedua sisi karapax. Pasangan alat kelamin betina terbuka di bagian dasar dari pasangan ketiga kaki jalannya di daerah thorax. Sedangkan yang jantan terletak diantara kaki jalan yang kelima. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek dan sepasang antena panjang, merupakan organ sensoris yang dapat digerakkkan untuk menerima stimulus dari lingkungannya. Juga di bagian ini terdapat mandibula yang berfungsi untuk merobek makanan yang bergabung dengan bagian maxilla dan maxilliped. Pada bagian thorax terdapat pasangan kaki jalan yang berfungsi untuk bergerak, memegang makanan dan membersihkan permukaan tubuhnya. Pada bagian abdomen terdapat sepasang swimmeret yang membantu dalam respirasi dan membawa telur pada udang yang betina. Selain swimmeret, di bagian ujung abdomen terdapat uropod yang melebar dengan telson membentuk paddle yang melebar pula dan berfungsi berenang dan melindungi telur (Waluyo, 2012).
Vertebrata
Hewan vertebrata tersusun oleh banyak sel (multiseluler). Sel-selnya sering mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin kompleks. Perkembangan embrio hewan metazoan melalui tahap-tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan diplobastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan tripoblastik. Struktur tubuh dan sistem-sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda-beda, makin tinggi tingakatannya, maka semakin kompleks struktur dan sistem tubuhnya. Hewan vertebrata merupakan hewan yang memiliki sistem tubuh dan jaringan yang kompleks dibandingkan dengan hewan invertebrata (Setiawan,  2010).
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
1.      Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2.      Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3.      Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4.      Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak (Sedjono, 1996).
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1.      Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian, Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
2.      Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
3.      Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
4.      Sistem pernapasan/respirasi dengan paru-paru (pulmonosum), kulit, dan insang operculum.
5.      Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang.
6.      Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
7.      Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma (Wahono,1994).
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1.      Kelas Pisces (Ikan)
2.       Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3.       Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4.      Kelas Aves (Burung)
5.      Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui) (Soedjono, 1996).
KELAS PISCES
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
o   Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
o   Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit.
o   Tubuh terdiri atas Kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (cauda).
o   Rangka tersusun atas tulang sejati.
o   Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
o   Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi/linea lateralis untuk menentukan arah dan posisi berenang (Wahono, 1994).
Sirip yang terdapat pada ikan umumnya sirip punngung/pina dorsalis, sirip dada/pina thorachalis, sirip perut/pina abdominallis, sirip anus/pina analis dan sirip ekor/pina caudalis. Di daerah kepala terdapat celah mulut, sepasang cekung hidung/fofea nasalis di depan mata. Mata terletak di bagian samping tanpa kelopak, mata ditutup oleh selaput argantea yang kuat. Bagian samping kepala terdapat tutup insang/operculum. Pada bagian ventral tubuh terdapat dua sampai tiga lubang pengeluaran yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang urine. Sirip ekor umumnya bertipe homocercal (ujung sirip terbelah menjadi bagian yang sama) (Waluyo, 2012).
KELAS AMFIBI
Amfibia mempunyai arti dapat hidup di dua habitat yang berbeda, pada masa embrional hidup di air dan pada masa dewasa hidup di darat. Hewan yang termasuk kelas Amfibia antara lain katak rumah, katak sawah, salamander, dan lain-lain. Kelas Amfibia mencangkup tiga bangsa yaitu apoda, urodela, dan anura (katak). Ciri-ciri morfologi anura antara lain tubuh pendek, lebar dan kaku, kepala dan badan bersatu, tanpa leher dan ekor, tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan tungkai belakang. Contoh dari bangsa ini adalah Bufo sp. dan Rana sp.. tubuh katak terdiri atas kepala, badan serta empat anggota gerak. Di bagian kepala terdapat celah mulut, lubang hidung dan membran tymphani. Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki (kaki depan dengan empat jari dan kaki belakang dengan lima jari), lubang pengeluaran berupa kloaka (Waluyo, 2012). Hewan dewasa memiliki volume vertebralis, jari – jari yang berbeda, sedangkan kulitnya lembut dan tidak berambut (Waluyo, 2010).
KELAS REPTILIA
Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan.
KELAS AVES
Adapun cirri-ciri aves adalah :
1.      Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas
2.      Anggota geraknya (tungkai) ada dua pasang, yaitu tungkai depan dan tungkai belakang.
3.      Kerangkanya merupakan material tipis, kuat, dan mengalami osifikasi yang sempurna
4.      Mulutnya merupakan paruh yang menonjol dengan selubung zat tanduk
5.      Jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu dua buah atrium dan dua buah vestriculus.
6.      Bernafas dengan paru-paru dan memiliki kantong udara.

IV.     Alat dan Bahan
Alat :
-          Papan seksi
-          Pinset
-          Jarum bertangkai
-          Loupe
-          Kertas tissue
Bahan :
-          Siput kebun (Acatina fulica)
-          Udang (Cambarus sp.)
-          Ikan mas (Cyprinus carpio)
-          Katak hijau (Rana sp.)

V.       Langkah Kerja





Rounded Rectangle: Member keterangan bagian-bagiannya sesuai dengan dasar teori
 



















VI.      Hasil Pengamatan

Gambar :Ikan mas (Cyprinus carpio)
Keterangan :


Gambar : Katak hijau (Rana sp.)
Keterangan :











Gambar : Siput (Acatina fulica)
Keterangan :











Gambar :Udang (Cambarus sp.)
Keterangan :


VII.       Pembahasan
Kingdom animalia beranggotakan berbagai jenis hewan yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu vertebrata dan invertebrata. Dari dua kelompok ini akan terbagi lagi menjadi phykum-phylum. Hewan-hewan ini dapat dibedakan satu dengan yang lain dari struktur morfologinya, yaitu memiliki bentuk luar tubuh dimana setiap phylum-phylun memiliki perbedaan pada struktur morfologinya.
Pengamatan yang pertama, yaitu mengamati siput kebun ( Achatina fulica ), struktur morfologinya berupa cangkang, apex, sutura, whorel, whor, spire, bibir luar, apertur, bibir dalam , sepasang antena panjang, sepasang antena pendek, lubang geneta. Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi. Kaki berotot yang menjulur di bagian ventral tubuhnya befungsi untuk merayap atau menggali. Lubang kelamin yang menurut literatur terletak pada sisi kanan tubuh bagian bawah kepala, tidak terlihat, begitu pula dengan lubang respirasi dan anus. Ini dikarenakan siput yang digunakan untuk percobaan sangat peka terhadap sentuhan benda lain sehingga saat praktikan ingin melihat organ-organ tersebut dengan membuka dan membalik tubuh siput yang terlipat , siput menyembunyikan tubuhnya ke dalam cangkang. Dari hasil pengamatan juga terlihat siput juaga menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk memudahkan pergerakan siput karena siput bergerak dengan menggunakan kaki muscular ini merupakan bagian perut dari siput. Pada bagian kepala, terdapat tentakel panjang dan tentakel pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk fotoreseptor dan tentakel pendek berfungsi untuk kemoreseptor. Saat praktikum, antena panjang lebih serimg muncul daripada antena pendek itu dikarenakan pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata, sehingga dengan memunculkan tentakel yang panjang siput dapat melihat lingkungan sekitar. Selain itu siput memiliki cangkang yang menutupi tubuh siput tumbuh melingkar dengan ujung yang semakin kecil, cangkang terbuat dari kalsium karbonat. Berfungsi untuk melindungi tubuh siput.
Selain dari phylum mollusca, dari kelompok hewan invertebrata juga diambil contoh dari phylum arthropoda dan diambil dari kelas Crustacea yang beranggotakan udang-udangan, kepiting, lobster. Dalam percobaan ini, hewan yang akan diamati struktur morfologinya adalah udang. Pengamatan yang kedua dilakukan pada udang. Pada pengamatan itemukan bagian-bagian,yaitu cepalotorax, abdomen, ekor, 5 pasang kaki jalan, 8 pasang kaki renang,uropoda,  2 antena, rostrum, mata majemuk, dan mulut yang masing-masing memiliki fungsi. Tubuh udang terdiri atas segmen-segmen ( ruas-ruas ) terdiri atas cepalothorax ( kepala dan dada bersatu ) serta abdomen ( perut ). Bagian anterior ( ujung depan ) lebih lebar dan besar, sedangkan posterior ( ujung belakangnya ) sempit. Maxilla dan maxiliped berfungsi sebagai penyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat geraknya terdiri dari 6 pasang kaki jalan, dan 8 pasang kaki renang untuk berenang , merangkak, atau menempel di dasar permukaan. Bagian cepalothorax, dilindungi oleh oleh kitin yang keras disebut karapax, yang mempunyai duri dibagian depannya yang disebut rostrum. Mata pada udang bertangkai. Antena terdapat pada bagian kepala, yaitu berjumlah dua yang berfungsi sebagai keseimbangan dan alat peraba. Pada abdomen terdapat segmen terakhir yang disebut disebut telson dan embelan putih yang lebar dan pipih yang disebut uropoda, yang berfungsi sebagai alat kemudi saat berenang.
Pada pengamatn ketiga, hewan yang diamati adalah hewan dari kelompok vertebrata ( hewan bertulang belakang ) yang diwakili oleh oleh kelas ikan ( pisces ) dan amphibi . Dari kelas pisces, ikan yang diamati adalah ikan mas ( Cyprinus carpio ), dari kelas Amphibi adalah katak hijau ( Rana sp. ) Pada pengamatan terhadap ikan mas ,terdapat susunan organ tubuh, yaitu mulut, mata, 2 sirip perut, 2 sirip dada, 1 sirip punggung, 1 sirip anus, 1 sirip ekor, gurat sisi dan anus yang masing-masing memiliki fungsinya masing-masing. Pada bagian antara kepala dan badan terdapat tutup insang/operculum di kedua sisinya. Di dalam operculum terdapat insang untuk alat respirasi. Tubuh ikan ditutupi oleh sisik seluruhnya. Sisik pada ikan licin karena berlendir, agar dapat bergerak dengan cepat di air. Pada tubuh ikan terdapat sirip . Sirip ikan berfungsi untuk membantu berenang dan menjaga keseimbangan tubuh ikan. Gurat sisi adalah bagian tubuh yang dapat dilihat secara langsung, berupa garis yang gelap di kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai ekor. Pada gurat sisi terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem kanal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh saraf. Selain itu membantu ikan dalam mengidentifikasi lingkungan sekitarnya. Mata digunakan sebagai alat penglihatan saat berenang di air. Berjumlah sepasang terletak di bagian sisi kanan dan kiri ikan. Ada lima macam sirip, yaitu sirip dada/pina thoracalis, sirip perut/pina abdominalis, sirip anus/pina analis, sirip ekor/pina caudalis, dan sirip punggung/pina dorsalis. Pada sirip ekor, terlihat terbagi menjadi dua bagian yang sama, tipe ini homocercal. Pada bagian ventral tubuh terdapat 3 lubang pengeluaran, anus, urin, dan kelamin. Dua sirip perut digunakan untuk membantu menstabilkan ikan saat berenang, selain itu juga untuk menetapkan posisi pada suatu kedalaman. Satu sirip ekor berada pada bagian posterior tubuh ikan. Berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang ( maju ) dan juga sebagai kemudi saat bermanuver. Pina dorsalis berfungsi adalah sirip yang berada di bagian dorsal ikan dan berfungsi sebagai stabilitas ikan ketika renang. Sirip dada terletak di pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsinya ntuk pergerakan maju, ke samping, dan mengerem. Pina analis adalah sirip yang berda di bagian ventral tubuh di posterior anal. Fungsinya untuk stabilitas berenang ikan. Sirip anus terletak di belakang anus. Anus digunakan sebagai alat pembuangan ekskresi.
Dan yang selanjutnya mengamati katak hijau ( Rana sp. ). Terdapat bagian-bagian tubuh mulai dari bagian kepala sampai tungkai belakang yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu kepala, badan, ekor, rima oris, fofea nasalis, organon fisus, membran timpani, punggung bagian dorsalis, tulang ekor, kloaka, digiti ( 4 jari ) tungkai depan, digiti 5 jari berselaput ( tungkai belakang ). Rima oris terletak pada ujung moncong atau rostrum yang berfungsi untuk menangkap makanan. Fofea nasalis ( hidung) berfungsi untuk bernafas. Organon fisus ( mata ) besar yang spherik digunakan sebagai alat penglihatan, 2 lubang pipih tertutup oleh membran timpani berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput bening yang berfungsi untuk menutupi mata bila ada di air. Membran timpan sebagai organ penghasil suara pada katak dan berfungsi menarik perhatian pada katak betina. Di ujung bagian belakang badan dijumpai kloaka, yaitu lubang kecil untk membuang sisa-sisa makanan tidak dicerna, urine, dan sel-sel kelamin ( telur/sperma )dari alat reproduksi. Alat gerak katak berupa kaki. Tungkai depan berjumlah 4 jari dan tungkai belakang berjumlah 5 jari. Pada tungkai belakang memanjang digunkan untuk melompat. Kadangdijumpai jari tambahan pada sisi ventral kaki, berupa tulang-tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah.



Kesimpulan
a.       Filum mollusca yang diwakili oleh siput kebun
Ciri-cirinya :
·         Tubuhnya lunak dan ditutupi oleh cangkang
·         Alat geraknya berupa kaki muscular/otot kaki
·         Menghasilkan lender
·         Mata terdapat pada tentakel panjang
·         Mempunyai tentakel panjang dan tentakel pendek.

b.      Filum Arthropoda yang diwakili oleh udang
Ciri-cirinya :
·         Tubuh beruas-ruas dan ditutupu oleh eksoskeleton yang terbuat dari kitin, terbagi atas cepalothorax, abdomen dan ekor.
·         Terdapat mata majemuk di bagian kepala, moncong ( rostrum ), memiliki ntenula pendek sebgai alat peranba dan antena panjang untuk keseimbangan.
·         Kaki ada dua macam, yaitu kaki jalan pada bagian penyatuan kepala dan dada, dan kaki renang pada abdomen.
Untuk kelas vertebrata diwakili oleh ikan ( pisces ) dan katak ( amphibi ).
1.      Ikan (pisces)
  • Terbagi atas kepala, badan, dan ekor.
  • Seluruh tubuhnya ditutup oleh sisik
  • Bagian kepala memiliki organ mata, mulut, dan cekung hidung. Di bagian belakang terdapat operculum yang menutupi insang sebgai alat pernapasan.
  • Tubuh selalu berlendir
  • Berhabitat di air
  • Memiliki lima tipe sirip, pina dorsalis, pina abdominalis, pina torakalis, pina analis, pina caudalis.
  • Alat ekskresinya berupa 3 lubang pengeluaran, yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang urine.
1.      Katak hijau ( Amphibi )
  • Kepala dan badan bersatu, tidak berekor
  • Pada kepala terdapat mata, mulut, lubang hidung, dan membran timphani.
  • Tidak berleher
  • Memiliki 4 alat gerak, yaitu sepasang tungkai depan yang lebih pendek dan lebih kecil dan berjari 4. Sepasang tungkai belakang yang lebih panjang untuk melompat yang memiliki 5 jari berselaput untuk berenang.
  • Alat ekskresi berupa kloaka.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo.1989. Biologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Fried & Hedemenos. 2009. Keanekaragaman Mahluk Hidup. Jakarta: Ganesa Exact.
Sedjono,dkk. 1996. Biologi. Bandung: Multi Adiwitata.
Setiawan.  2010. Biologi Dasar. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.
Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember: UPT Penerbitan Universitas Jember.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar