I.
Judul : KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN
II. Tujuan :
Mempelajari morfologi hewan
invertebrata yang diwakili oleh udang dan siput, serta hewan bertulang
belakang/vertebrata yang diwakili oleh ikan dan katak.
III. Dasar
Teori:
Invertebrata
Kelompok hewan
tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang lebih
rendah tingkatannya dibandingkan kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata). Dalam kesempatan ini dari kelompok hewan invertebrata akan
dibahas phylum Mollusca dan phylum Arthropoda (Waluyo, 2012).
Mollusca (dalam
bahasa latin, molluscus=lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya
lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan
ini tergolong triploblastik selomata. Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran,
bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk mollusca sangat
bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan
bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Habitatnya di air tawar,
di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit (Fried &
Hedemenos, 2009).
Molusca
tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat, tetapi lebih banyak
terdapat dalam lautan. Umumnya molusa berselubung sebuah mantel yang merupakan
batas ruang mantel itu sendiri. Secara internal, mantel itu bertaut dengan
tubuh. Semua molusca mempunyai massa muscular yang disebut kaki yang bentuk dan
fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Molusca mempunyai sistem digesti,
respirasi, eksresi dan reproduksi yang kompleks. Sitem sirkulasi terdiri dari
jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem
kapiler spesial dalam organ-organ eksresi dan respirasi. sistem sirkulasi pada
molusca merupakan sistem yang paling majemuk dari sistem sirkulasi pada
invertebrata lainnya (Brotowidjoyo, 1989). Mollusca biasanya memakan hancuran
tubuh mahluk atau bagian tumbuhan segar (Waluyo, 2010).
Filum Mollusca
dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas
Amphineura
b. Kelas
Gastropoda
c. Kelas
Pelecypoda
d. Kelas
Scaphopoda
e. Kelas
Cephalopoda (Kusmandanu, 2009).
Kelas
Gastropoda merupakan yang paling umum kita temukan adalah siput kebun (Acatina fullica). Struktur tubuh hewan
ini, kepalanya mempunyai dua pasang tentakel. Satu pasang tentakel pendek dan
satu pasang tentakel panjang. Pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata.
Terdapat mulut dengan faring yang berotot dan terdapat radula dengan gigi yang
terbuat dari kitin. Bagian kepala langsung berhubungan dengan kaki yang
berotot. Bagian tubuh ini terdapat didalam cangkang yang umumnya terbuat dari
kalsium karbonat. Pada sisi kanan tubuhnya terdapat terdapat lubang kelamin
yang letaknya di bawah kepala, agak ke bawah lagi terdapat lubang yang agak
besar yaitu lubang respirasi dan anus. Matel merupkan selaput tipis yang
berfungsi menghasilkan cangkang atau dapat pula digunakan untuk respirasi
(Waluyo, 2012).
Arthropoda
adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga,
laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain
hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari
90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda (Iputh,
2011).
Arthropoda
dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas
Crustacea
b. Kelas
Insecta
c. Kelas
Diplopoda
d. Kelas
Chilopoda
e. Kelas
Arachnida (Kusmandanu, 2009).
Tubuh Antropoda
bagian luar beruas-ruas dengan tentakel yang umumnya beruas-ruas pula. Seluruh
tubuhnya ditutupi oleh rangka luar yang terbuat dari kitin. Crustacea meliputi
golongan udang-udangan dan kepiting. Hewan yang paling umum dipelajari adalah
udang. Tubuhnya ditutupi oleh eksoskelekton yang terbuat dari kitin.
Eksoskelekton ini merupakan bagian yang keras kecuali pada sambungan segmen –
segmennya yang lunak dan tipis, sehingga memungkinkan untuk pergerakan. Tubuhny
terdiri atas cephalothorax (kepala dan dada bersatu) dan abdomen dibagian
belakangnya. Bagian kepala mempunyai lima buah segmen, dada delapan buah
segmen, abdomen enam buah segmen. Masing – masing dengan sepasang appendage
yang besatu dibagian ventral. Ruas-ruas Chepalothorax ditutup oleh penutup yang
disebut karapax. Dibagian ujung kepala terdapat rostrum (moncong). Sebelah
bawah rostrum dikedua sisinya terdapat mata majemuk dengan tangkai yang dapat
digerakkan. Mulut terdapat di mandibula dan anus terbuka dibagian ventral pada
bagian telson yang melebar dibagian ujung abdomen. Insang terletak disebelah
dalam pada kedua sisi karapax. Pasangan
alat kelamin betina terbuka di bagian dasar dari pasangan ketiga kaki jalannya
di daerah thorax. Sedangkan yang jantan terletak diantara kaki jalan yang
kelima. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek dan sepasang
antena panjang, merupakan organ sensoris yang dapat digerakkkan untuk menerima
stimulus dari lingkungannya. Juga di bagian ini terdapat mandibula yang
berfungsi untuk merobek makanan yang bergabung dengan bagian maxilla dan
maxilliped. Pada bagian thorax terdapat pasangan kaki jalan yang berfungsi
untuk bergerak, memegang makanan dan membersihkan permukaan tubuhnya. Pada
bagian abdomen terdapat sepasang swimmeret yang membantu dalam respirasi dan
membawa telur pada udang yang betina. Selain swimmeret, di bagian ujung abdomen
terdapat uropod yang melebar dengan telson membentuk paddle yang melebar pula
dan berfungsi berenang dan melindungi telur (Waluyo, 2012).
Vertebrata
Hewan
vertebrata tersusun oleh banyak sel (multiseluler). Sel-selnya sering mengalami
diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan
aktivitasnya semakin kompleks. Perkembangan embrio hewan metazoan melalui
tahap-tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan
kulit, hewan demikian dinamakan diplobastik. Untuk hewan yang memiliki tiga
lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan tripoblastik. Struktur tubuh dan
sistem-sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda-beda, makin tinggi
tingakatannya, maka semakin kompleks struktur dan sistem tubuhnya. Hewan
vertebrata merupakan hewan yang memiliki sistem tubuh dan jaringan yang
kompleks dibandingkan dengan hewan invertebrata (Setiawan, 2010).
Ciri-ciri tubuh
hewan yang bertulang belakang:
1. Mempunyai
tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak
yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk
simetris bilateral.
4. Mempunyai
kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada
contohnya pada katak (Sedjono, 1996).
Ciri alat tubuh
hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai
kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian,
Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
2. Susunan saraf
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
3. Bersuhu tubuh
panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi
lingkungan (poikiloternal).
4. Sistem
pernapasan/respirasi dengan paru-paru (pulmonosum), kulit, dan insang operculum.
5. Alat pencernaan
memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran
(depan) dan tulang belakang.
6. Kulit terdiri
atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
7. Alat reproduksi
berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan
testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma (Wahono,1994).
Hewan bertulang
belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces
(Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves
(Burung)
5. Kelas mamalia
(Bahasa latin mamae artinya kelenjar
buah dada, mamalia artinya hewan menyusui) (Soedjono, 1996).
KELAS
PISCES
Ciri utama
Pisces sebagai berikut:
o
Hewan berdarah dingin yang hidup di
dalam air.
o
Bernapas dengan insang (operculum) dan
di bantu oleh kulit.
o
Tubuh terdiri atas Kepala (caput),
badan (truncus) dan ekor (cauda).
o
Rangka tersusun atas tulang sejati.
o
Jantung terdiri atas satu serambi dan
satu bilik.
o
Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki
gurat sisi/linea lateralis untuk menentukan arah dan posisi berenang (Wahono,
1994).
Sirip yang
terdapat pada ikan umumnya sirip punngung/pina dorsalis, sirip dada/pina
thorachalis, sirip perut/pina abdominallis, sirip anus/pina analis dan sirip
ekor/pina caudalis. Di daerah kepala terdapat celah mulut, sepasang cekung
hidung/fofea nasalis di depan mata. Mata terletak di bagian samping tanpa
kelopak, mata ditutup oleh selaput argantea yang kuat. Bagian samping kepala
terdapat tutup insang/operculum. Pada bagian ventral tubuh terdapat dua sampai
tiga lubang pengeluaran yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang urine.
Sirip ekor umumnya bertipe homocercal (ujung sirip terbelah menjadi bagian yang
sama) (Waluyo, 2012).
KELAS
AMFIBI
Amfibia
mempunyai arti dapat hidup di dua habitat yang berbeda, pada masa embrional
hidup di air dan pada masa dewasa hidup di darat. Hewan yang termasuk kelas
Amfibia antara lain katak rumah, katak sawah, salamander, dan lain-lain. Kelas
Amfibia mencangkup tiga bangsa yaitu apoda, urodela, dan anura (katak).
Ciri-ciri morfologi anura antara lain tubuh pendek, lebar dan kaku, kepala dan
badan bersatu, tanpa leher dan ekor, tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek
dibandingkan tungkai belakang. Contoh dari bangsa ini adalah Bufo sp. dan Rana sp.. tubuh katak terdiri atas kepala, badan serta empat
anggota gerak. Di bagian kepala terdapat celah mulut, lubang hidung dan membran
tymphani. Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki (kaki depan dengan empat
jari dan kaki belakang dengan lima jari), lubang pengeluaran berupa kloaka
(Waluyo, 2012). Hewan dewasa memiliki volume vertebralis, jari – jari yang
berbeda, sedangkan kulitnya lembut dan tidak berambut (Waluyo, 2010).
KELAS
REPTILIA
Ciri umum kelas
ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup
oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan
pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau
melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia
dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo
Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami
pergantian atau pengelupasan.
KELAS AVES
Adapun cirri-ciri aves adalah :
1.
Tubuhnya
tertutup oleh bulu yang khas
2.
Anggota
geraknya (tungkai) ada dua pasang, yaitu tungkai depan dan tungkai belakang.
3.
Kerangkanya
merupakan material tipis, kuat, dan mengalami osifikasi yang sempurna
4.
Mulutnya
merupakan paruh yang menonjol dengan selubung zat tanduk
5.
Jantung
terdiri dari empat ruangan, yaitu dua buah atrium dan dua buah vestriculus.
6.
Bernafas
dengan paru-paru dan memiliki kantong udara.
IV. Alat dan Bahan
Alat :
-
Papan seksi
-
Pinset
-
Jarum bertangkai
-
Loupe
-
Kertas tissue
Bahan :
-
Siput kebun (Acatina
fulica)
-
Udang (Cambarus
sp.)
-
Ikan mas (Cyprinus
carpio)
-
Katak hijau (Rana
sp.)
V. Langkah Kerja
VI. Hasil Pengamatan
Gambar :Ikan mas (Cyprinus carpio)
|
Keterangan :
|
Gambar : Katak hijau (Rana
sp.)
|
Keterangan :
|
Gambar : Siput (Acatina
fulica)
|
Keterangan :
|
Gambar :Udang (Cambarus
sp.)
|
Keterangan :
|
VII. Pembahasan
Kingdom
animalia beranggotakan berbagai jenis hewan yang dapat dibagi menjadi dua,
yaitu vertebrata dan invertebrata. Dari dua kelompok ini akan terbagi lagi
menjadi phykum-phylum. Hewan-hewan ini dapat dibedakan satu dengan yang lain
dari struktur morfologinya, yaitu memiliki bentuk luar tubuh dimana setiap
phylum-phylun memiliki perbedaan pada struktur morfologinya.
Pengamatan yang pertama, yaitu
mengamati siput kebun ( Achatina fulica ), struktur morfologinya berupa
cangkang, apex, sutura, whorel, whor, spire, bibir luar, apertur, bibir dalam ,
sepasang antena panjang, sepasang antena pendek, lubang geneta. Masing-masing
bagian tersebut memiliki fungsi. Kaki berotot yang menjulur di bagian ventral
tubuhnya befungsi untuk merayap atau menggali. Lubang kelamin yang menurut
literatur terletak pada sisi kanan tubuh bagian bawah kepala, tidak terlihat,
begitu pula dengan lubang respirasi dan anus. Ini dikarenakan siput yang
digunakan untuk percobaan sangat peka terhadap sentuhan benda lain sehingga
saat praktikan ingin melihat organ-organ tersebut dengan membuka dan membalik
tubuh siput yang terlipat , siput menyembunyikan tubuhnya ke dalam cangkang. Dari
hasil pengamatan juga terlihat siput juaga menghasilkan lendir. Lendir ini
berfungsi untuk memudahkan pergerakan siput karena siput bergerak dengan
menggunakan kaki muscular ini merupakan bagian perut dari siput. Pada bagian
kepala, terdapat tentakel panjang dan tentakel pendek. Tentakel panjang
berfungsi untuk fotoreseptor dan tentakel pendek berfungsi untuk kemoreseptor.
Saat praktikum, antena panjang lebih serimg muncul daripada antena pendek itu
dikarenakan pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata, sehingga dengan
memunculkan tentakel yang panjang siput dapat melihat lingkungan sekitar.
Selain itu siput memiliki cangkang yang menutupi tubuh siput tumbuh melingkar
dengan ujung yang semakin kecil, cangkang terbuat dari kalsium karbonat.
Berfungsi untuk melindungi tubuh siput.
Selain dari
phylum mollusca, dari kelompok hewan invertebrata juga diambil contoh dari
phylum arthropoda dan diambil dari kelas Crustacea yang beranggotakan
udang-udangan, kepiting, lobster. Dalam percobaan ini, hewan yang akan diamati
struktur morfologinya adalah udang. Pengamatan yang kedua dilakukan pada udang.
Pada pengamatan itemukan bagian-bagian,yaitu cepalotorax, abdomen, ekor, 5
pasang kaki jalan, 8 pasang kaki renang,uropoda, 2 antena, rostrum, mata
majemuk, dan mulut yang masing-masing memiliki fungsi. Tubuh udang terdiri atas
segmen-segmen ( ruas-ruas ) terdiri atas cepalothorax ( kepala dan dada bersatu
) serta abdomen ( perut ). Bagian anterior ( ujung depan ) lebih lebar dan
besar, sedangkan posterior ( ujung belakangnya ) sempit. Maxilla dan maxiliped
berfungsi sebagai penyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat
geraknya terdiri dari 6 pasang kaki jalan, dan 8 pasang kaki renang untuk
berenang , merangkak, atau menempel di dasar permukaan. Bagian cepalothorax,
dilindungi oleh oleh kitin yang keras disebut karapax, yang mempunyai duri
dibagian depannya yang disebut rostrum. Mata pada udang bertangkai. Antena
terdapat pada bagian kepala, yaitu berjumlah dua yang berfungsi sebagai
keseimbangan dan alat peraba. Pada abdomen terdapat segmen terakhir yang
disebut disebut telson dan embelan putih yang lebar dan pipih yang disebut
uropoda, yang berfungsi sebagai alat kemudi saat berenang.
Pada pengamatn
ketiga, hewan yang diamati adalah hewan dari kelompok vertebrata ( hewan
bertulang belakang ) yang diwakili oleh oleh kelas ikan ( pisces ) dan amphibi
. Dari kelas pisces, ikan yang diamati adalah ikan mas ( Cyprinus carpio ), dari
kelas Amphibi adalah katak hijau ( Rana sp. ) Pada pengamatan terhadap
ikan mas ,terdapat susunan organ tubuh, yaitu mulut, mata, 2 sirip perut, 2
sirip dada, 1 sirip punggung, 1 sirip anus, 1 sirip ekor, gurat sisi dan anus
yang masing-masing memiliki fungsinya masing-masing. Pada bagian antara kepala
dan badan terdapat tutup insang/operculum di kedua sisinya. Di dalam operculum
terdapat insang untuk alat respirasi. Tubuh ikan ditutupi oleh sisik
seluruhnya. Sisik pada ikan licin karena berlendir, agar dapat bergerak dengan
cepat di air. Pada tubuh ikan terdapat sirip . Sirip ikan berfungsi untuk
membantu berenang dan menjaga keseimbangan tubuh ikan. Gurat sisi adalah bagian
tubuh yang dapat dilihat secara langsung, berupa garis yang gelap di kedua sisi
tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai ekor. Pada gurat sisi terdapat
lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan
sistem kanal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh saraf. Selain itu
membantu ikan dalam mengidentifikasi lingkungan sekitarnya. Mata digunakan
sebagai alat penglihatan saat berenang di air. Berjumlah sepasang terletak di
bagian sisi kanan dan kiri ikan. Ada lima macam sirip, yaitu sirip dada/pina
thoracalis, sirip perut/pina abdominalis, sirip anus/pina analis, sirip
ekor/pina caudalis, dan sirip punggung/pina dorsalis. Pada sirip ekor, terlihat
terbagi menjadi dua bagian yang sama, tipe ini homocercal. Pada bagian ventral
tubuh terdapat 3 lubang pengeluaran, anus, urin, dan kelamin. Dua sirip perut
digunakan untuk membantu menstabilkan ikan saat berenang, selain itu juga untuk
menetapkan posisi pada suatu kedalaman. Satu sirip ekor berada pada bagian
posterior tubuh ikan. Berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang ( maju
) dan juga sebagai kemudi saat bermanuver. Pina dorsalis berfungsi adalah sirip
yang berada di bagian dorsal ikan dan berfungsi sebagai stabilitas ikan ketika
renang. Sirip dada terletak di pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan.
Fungsinya ntuk pergerakan maju, ke samping, dan mengerem. Pina analis adalah
sirip yang berda di bagian ventral tubuh di posterior anal. Fungsinya untuk
stabilitas berenang ikan. Sirip anus terletak di belakang anus. Anus digunakan
sebagai alat pembuangan ekskresi.
Dan yang
selanjutnya mengamati katak hijau ( Rana sp. ). Terdapat bagian-bagian
tubuh mulai dari bagian kepala sampai tungkai belakang yang memiliki fungsi
masing-masing, yaitu kepala, badan, ekor, rima oris, fofea nasalis, organon
fisus, membran timpani, punggung bagian dorsalis, tulang ekor, kloaka, digiti (
4 jari ) tungkai depan, digiti 5 jari berselaput ( tungkai belakang ). Rima
oris terletak pada ujung moncong atau rostrum yang berfungsi untuk menangkap
makanan. Fofea nasalis ( hidung) berfungsi untuk bernafas. Organon fisus ( mata
) besar yang spherik digunakan sebagai alat penglihatan, 2 lubang pipih
tertutup oleh membran timpani berfungsi sebagai telinga untuk menerima
gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak atas dan bawah, serta di dalamnya
mempunyai selaput bening yang berfungsi untuk menutupi mata bila ada di air.
Membran timpan sebagai organ penghasil suara pada katak dan berfungsi menarik
perhatian pada katak betina. Di ujung bagian belakang badan dijumpai kloaka,
yaitu lubang kecil untk membuang sisa-sisa makanan tidak dicerna, urine, dan
sel-sel kelamin ( telur/sperma )dari alat reproduksi. Alat gerak katak berupa
kaki. Tungkai depan berjumlah 4 jari dan tungkai belakang berjumlah 5 jari.
Pada tungkai belakang memanjang digunkan untuk melompat. Kadangdijumpai jari
tambahan pada sisi ventral kaki, berupa tulang-tulang keras yang digunakan
untuk menggali tanah.
Kesimpulan
a. Filum mollusca yang diwakili oleh siput kebun
Ciri-cirinya
:
·
Tubuhnya
lunak dan ditutupi oleh cangkang
·
Alat
geraknya berupa kaki muscular/otot kaki
·
Menghasilkan
lender
·
Mata
terdapat pada tentakel panjang
·
Mempunyai
tentakel panjang dan tentakel pendek.
b.
Filum
Arthropoda yang diwakili oleh udang
Ciri-cirinya :
·
Tubuh
beruas-ruas dan ditutupu oleh eksoskeleton yang terbuat dari kitin, terbagi
atas cepalothorax, abdomen dan ekor.
·
Terdapat
mata majemuk di bagian kepala, moncong ( rostrum ), memiliki ntenula pendek
sebgai alat peranba dan antena panjang untuk keseimbangan.
·
Kaki
ada dua macam, yaitu kaki jalan pada bagian penyatuan kepala dan dada, dan kaki
renang pada abdomen.
Untuk kelas vertebrata diwakili oleh
ikan ( pisces ) dan katak ( amphibi ).
1. Ikan (pisces)
- Terbagi atas kepala, badan, dan ekor.
- Seluruh tubuhnya ditutup oleh sisik
- Bagian kepala memiliki organ mata, mulut, dan cekung hidung. Di bagian belakang terdapat operculum yang menutupi insang sebgai alat pernapasan.
- Tubuh selalu berlendir
- Berhabitat di air
- Memiliki lima tipe sirip, pina dorsalis, pina abdominalis, pina torakalis, pina analis, pina caudalis.
- Alat ekskresinya berupa 3 lubang pengeluaran, yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang urine.
1. Katak hijau ( Amphibi )
- Kepala dan badan bersatu, tidak berekor
- Pada kepala terdapat mata, mulut, lubang hidung, dan membran timphani.
- Tidak berleher
- Memiliki 4 alat gerak, yaitu sepasang tungkai depan yang lebih pendek dan lebih kecil dan berjari 4. Sepasang tungkai belakang yang lebih panjang untuk melompat yang memiliki 5 jari berselaput untuk berenang.
- Alat ekskresi berupa kloaka.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo.1989. Biologi Dasar. Jakarta:
Erlangga.
Fried & Hedemenos. 2009. Keanekaragaman
Mahluk Hidup. Jakarta: Ganesa Exact.
Sedjono,dkk. 1996. Biologi. Bandung: Multi
Adiwitata.
Setiawan. 2010. Biologi Dasar. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.
Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember:
UPT Penerbitan Universitas Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar