Laporan Praktikum Mempelajari
Jaringan Pada Hewan
1. Judul : Mempelajari Jaringan Pada Hewan
2.
Tujuan : Dapat menjelaskan jaringan-jaringan
penyusun pada hewan
3.
Dasar Teori :
Jaringan
merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama ( Tim Dosen
Pembina, 2012, 13). Jaringan digolongkan kedalam empat jaringan dasar tubuh
dengan susunan dan fungsi yang berbeda, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat
atau pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Ada juga yang menambahkan:
jaringan darah, limfa dan jaringan lemak.
a. Jaringan
epitel:
Epitel
menutupi permukaan internal dan eksternal tubuh dan melapisi jaringan dan muara
saluran pada permukaan tersebut. Jaringan epitel berdasarkan lapisan
penyusunnya yaitu:
skuamosa, kuboid, dan silindris.
-
Epitel skuamosa sederhana (endotelium) dibentuk dari
selapis sel gepeng.
-
Epitel bertingkat dibentuk dari suatu lapis sel
skuamosa.
-
Epitel transisional merupakan bentuk epitel dengan
kurang lebih empat lapis sel.
-
Epitel kuboid membentuk dinding folikel kelenjar tiroid
yang menghasilkan hormon
-
Epitel silindris membentuk membran mukosa
-
Epitel silindris berselia memiliki silia yang menonjol
dari permukaannya.
( Gibson, 1981, 3)
b. Jaringan
ikat:
Jaringan
yang fungsinya memperkuat tubuh, mengisi tubuh atau menghubungjan jaringan yang
satu dengan jairngan yang lain.melihat strukturnya jaringan ikat biasanya
mengandung sel yang relatif jarang dengan antar sel yang banyak. (Prajatmo,
1987, 19)
Jaringan ikat biasa tersusun atas matriks dan sel-sel
penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat. Sel-sel
jaringan ikat:
-
Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk
mensekresikan protein untuk membentuk matriks
-
Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan
terspesialisasi menjadi fagositosis
-
Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk
menimbun lemak
-
Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi
utnuk meghasilkan antibody.
-
Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan
histamine
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya:
·
Jaringan ikat longgar
Bersifat
elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin.
·
Jaringan ikat padat
Bersifat
tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih
dan padat sehingga cairannya berkurang. Jaringan Ikat Padat terdiri dari 2
jenis yaitu, jaringan ikat padat teratur
dan jaringan ikat padat tak teratur. Sedangkan, Jaringan Ikat Padat Teratur,
berupa Ligamen (penghubung tulang dengan tulang) dan berupa Tendon ( penghubung
otot dengan tulang). Jaringan Ikat Padat Tak Teratur memiliki pembungkus tulang
dan lapisan dermis kulit. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur terletak pada
Dermis.
·
Kartilago (Tulang Rawan)
berfungsi
untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun
pada saat dewasa. Berdasarkan susunan dan matriksnya, kartilago dibedakan
menjadi tiga, yaitu : Kartilago Hyalin matriksnya berwarna putih kebiruan dan
transparan, dengan konsentrasi serat elastis yang tinggi. Berperan sebagai
rangka pada saat embrio, pada orang dewasa terdapat melapisi permukaan sendi
antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat
pada tulang dada. Kartilago fibrosa, matriksnya berwarna gelap dan keruh,
dengan serabut kolagen yang tersusun sejajar dan membentuk satu berkas sehingga
bersifat keras, Kartilago elastis matriksnya berwarna kuning dengan serabut
kolagen yang berbentuk seperti jala. Osteon (Jaringan Tulang Sejati),
berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya, tulang
dibedakan menjadi dua, yaitu Tulang kompak (keras) yang tersusun atas matriks
yang rapat dan Tulang Spons (bunga karang) yang matriksnya tersusun longgar.
·
Jaringan Lemak (adiposa)
Memiliki
ciri-ciri yang mana, tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk serat
atau matriks. Jaringan ini khusus untuk menimbun/menyimpan lemak. Jaringan
Lemak memiliki fungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ tubuh dari
benturan dan sebagai pengatur suhu badan. Jaringan ini terdapat pada seluruh
bagian tubuh, di bawah kulit, sekitar persendian, disekitar organ-organ dalam.
·
Jaringan Darah
Tersusun
dari sel-sel darah bebas, memiliki matriks cair berupa cairan /plasma( plasma
darah). Sel darah tersusun dari, Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel
darah putih) dan Trombosit (keping darah). Peran Jaringan Darah, jaringan darah
berfungsi sebagai pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa metabolisme,
mencegah infeksi, menutup kulit yang luka berdarah.
-
Eritrosit (Sel Darah Merah)
Memiliki
ciri-ciri, yaitu berbentuk lempengan Bikonkaf, eritrosit tidak memiliki inti
sel dan mengandung Hb untuk mengikat O2 dan CO2.
-
Leukosit (Sel Darah Putih)
Memiliki
inti sel, pada leukosit tidak mengandung Hb, dan berfungsi sebagai pertahanan
tubuh. Jenis Darah Putih, Granulosit dan
Agranulosit. Granulosit memiliki protein granula di sitoplasmanya. Contoh:
Neutrofil, Eosinofil, Basofil, sedangkan Agranulosit tidak memiliki protein
granula di sitoplasmanya. Contoh: Limfosit dan Monosit
-
Trombosit (Keping Darah)
Memiliki
bentuk lempengan, tidak ada inti sel namun banyak granula dan berfungsi
membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.
-
Plasma darah
Merupakan
bagian Cairan pada darah, yang mana jumlahnya mendominasi dari sistem
keseluruhan (90%) maka darah kita cair. Di cairan darah terkandung protein
plasma dan larutan elektrolit serta bahan terlarut, yang meliputi sari makanan,
hormon, sisa metabolisme, panas, protein darah. Protein plasma terdiri dari:
Albumin, Globulin, dan Fibrinogen.
-
Jaringan Limfe (Getah Bening)
Memiliki
ciri-ciri, tersusun dari serat retikuler dan sel-sel limfosit dan makrofag,
terdapat pada organ tymus, kel. Limfe, tonsil dan limpa. Limfosit cenderung
berkelompok. Kelompok limfosit disebut Nodulus yang bisa kita jumpai di tonsil,
limpa, tymus dan saluran pencernaan. ( Mustabib, 2011)
c. Jaringan
otot
Jaringan yang penting di tubuh yang
membuat organ - organ kita bisa bergerak baik gerakan itu sadar maupun tak
sadar. Jaringan ini tersusun dari sel-sel otot. Jaringan ini merpuakan alat
gerak aktif. Gerak terjadi karena mekanisme kontraksi serat kontraktil. Serat
kontraktil terdiri dari bagian Aktin dan Miosin. Jaringan otot mempunyai sifat
kontraktibilitas dan relaksibilitas.
Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Otot polos,
Berbentuk seperti
gelendong( bagian ujung yang menyempit dengan tengah yang melebar. Inti sel
tunggal /satu yang mana letak inti di tengah sel. Myofibrilnya homogen tersusun
serabut yang sama misalnya halus semua sehingga terlihat polos. Bekerja tidak
atas kemauan kita (Involunter). Memiliki waktu kerja lama dengan kerja yang
perlahan. Tanggapan rangsang lama tetapi tidak lelah
2. Otot rangka
Berbentuk silinder
panjang. Memiliki inti sel lebi dari satu letaknya inti selalu di tepi.
Miofibril tidak tersusun sama heterogen, serabutnya ada yang halus namun juga
ada yang kasar sehingga terlihat bagiannya gelap (anisotrop) dan ada bagian
yang terang ( isotrop) sehingga terkihat gekao terang atau lurik. Kerjanya
dipengaruhi oleh otak / keasadaran kita ( otot Volunter). Reaksi cepat namun
cepat lelah.
3.Otot jantung
Bentuk mirip otot
lurik namun bercabang terdapat sinsitium
Inti sel satu di
tengah
Hanya pada jantung
(Myocardium)
Kerja terus
menerus dan tahan lama tanpa lelah , ritmik teratur (Isharmanto, 2009)
d. Jaringan
saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap
neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson,
cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk
jaringan saraf. Terdapat 3 macam sel saraf: Sel Saraf Sensorik, berfungsi
menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang
belakang. Sel Saraf Motorik berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan
saraf pusat ke efektor dan Sel Saraf Penghubung merupakan penghubung sel saraf
yang satu dengan sel saraf yang lain. Sel saraf mempunyai kemampuan
iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk
bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
4.
Alat dan Bahan
4.1 Alat:
Mikroskop
4.2 Bahan:
Berupa preparat
awetan jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf
5.
Cara Kerja :
5.1
Mengamati preparat awetan jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf
Menyiapkan mikroskop
|
Menyiapkan preparat
dari masing-masing jaringan di kaca preparat
|
Mengamati di bawah mikroskop dari
perbesaran lemah ke kuat
|
6. Hasil Pengamatan
6.1 Hasil pengamatan jaringan epitelium
Gambar : epitelium
M = 40X
|
Keterangan :
|
6.2 Hasil pengamatan jaringan ikat
Gambar : Ikat
M = 400X
|
Keterangan
|
6.3 Hasil pengamatan jaringan otot
Gambar : otot
M = 400X
|
Keterangan :
|
6.4 Hasil pengamatan jaringan saraf
Gambar : saraf
M = 40X
|
Keterangan :
|
7. Pembahasan:
Dalam
pengamatan kali ini kami mengamati jaringan pada hewan. Kami mengamati beberapa
preparat awetan yaitu jaringan epitelium, ikat, otot dan saraf. Pada pengamatan
jaringan epitel, jaringan epitel sendiri berfungsi sebagai jaringan pembatas dan pelapis yang
menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran,
baik di luar maupun di dalam tubuh.
Dengan menggunakan perbesaran 40x.
Ciri-ciri
jaringan epitelium
·
Tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang
antarsel.
·
Tidak mengandung pembuluh darah. Sel epitelium
mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
·
Memiliki
kemampuan regenerasi cukup tinggi.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel terdiri
atas :
a.
Epitel pipih selapis ( epitel squamosa biasa )
b.
Epitel kubus selapis
c.
Epitel kolumner ( memanjang )
Klasifikasi
jaringan epitelium
a. Epitelium selapis
a. Epitelium selapis
Epitelium
pipih selapis
·
Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Tipe
ini tipis dan bersifat permeabel.
·
Peranannya
adalah dalam proses difusi O2 maupun CO2 serta
filtrasi darah pada proses pembentukan urin.
Terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien dan zat sisa antara bdarah dan jaringan tubuh.
Terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien dan zat sisa antara bdarah dan jaringan tubuh.
·
Terdapat pada alveolus, tempat terjadinya
pertukaran gas.
Epitelium kubus
selapis
·
Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus.
·
Terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar
keringat, dan saluran pada ginjal.
·
Berperan dalam sekresi dan absorpsi.
Epitelium batang berlapis semu
·
Melekat
pada membran dasar
·
Nukleus
sel terdapat pada ketinggian yang berbeda
·
Terdapat misalnya pada bagian
dalam saluran pernapasan, berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkap pada lendir dari
paru-paru.
b. Epitelium
berlapis
Epitelium pipih berlapis
·
Terdiri
dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk pipih.
·
Epitelium pipih berlapislah yang paling tebal
dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan.
·
Membentuk epidermis kulit, bagian dalam mulut,
esofagus, dan vagina.
Epitelium kubus dan batang berlapis
·
Jarang terdapat pada tubuh hanya ada di saluran besar misalnya.
·
Kelenjar susu, kelenjar ludah,
pangkal esofagus, dan berperan dalam sekresi
Epitelium
transisional
·
Terdapat pada organ urinari, misalnya ureter dan
bagian dalam ginjal.
·
Membentuk penghalang impermeabel (tidak dapat
ditembus) sehingga urin tidak menembus dinding kantong kemih.
Epitelium kelenjar
·
Pada
kelenjar endokrin, sel epitelium yang menghubungkan antara kelenjar dan
permukaan epitelium menghilang. Contohnya adalah kelenjar tiroid.
·
Hasil sekresi kelenjar eksokrin
langsung menuju permukaan epitelium.
·
Kelenjar eksokrin multiselular memiliki saluran
untuk menyalurkan hasil sekresi ke
permukaan epitelium.
Pada
pengamatan berikutnya yaitu jaringan ikat. Perbesaran yang diamati yaitu 400x. Pada
jaringan ikat padat teratur terlihat bahwa letak selnya berjauhan. Hal ini
terjadi karena banyak mengandung serat kolagen yang bersusun ke berbagai arah.
Serat kolagen berfungsi sebagai bahan pengikat, pemberi kekuatan dan daya
renggang yang besar. Sel-sel pada jaringan ikat padat lebih sedikit daripada
jaringan pengikat longgar, yang paling banyak terdapat adalah fibroblas.
Fibroblas berfungsi untuk meng hasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler.
Letak inti pada jaringan ikat padat teratur teretak cenderung ke tepi. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya sitoplasma. Sitoplasma penyusun utamanya ialah air sebnayak
90%. Fungsi dari sitoplasma yaitu sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai
media terjadinya reaksi kimia sel. Selain itu sitoplasma juga berfungsi sebagai
pelindung inti sel. Pada jaringan ikat longgar terlihat banyak serabut kolagen
yang mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna
putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Jaringan ini memiliki
beberapa fungsi yaitu diantaranya, yaitu menyokong organ tubuh dan
menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lain, membentuk membran yang
membatasi jantung dan rongga perut, mengikatkan kulit pada jaringan di
bawahnya, mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ,
pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium, membantu
melekatkan organ pada otot dinding tubuh dan memberi bentuk organ dalam seperti
kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati. Jaringan ini terdapat di selaput
perut, saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.
Pada
pengamatan selanjutnya ialah jaringan otot. Pada percobaan ini menggunakan
perbesaran 400x. Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin sebagai
alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dan miofibril.
1. Otot Polos
·
Terdiri atas sel-sel berbentuk seperti gelendong panjangnya antara
30-200 milimikron.
·
Memiliki
satu inti yang terletak di bagian tengah sel.
·
Kontraksi sel otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran
disebut otot involunter.
·
Aktivitas
otot polos tidak menimbulkan kelelahan
·
Otot polos terdapat pada rongga tubuh seperti saluran pencernaan
makanan.
2. Otot Lurik
·
Berbentuk
silinder yang panjang dan tidak bercabang
·
Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm.
·
Memiliki banyak inti sel yang terletak
di bagian tepi sel.
·
Kontraksi otot lurik di bawah kesadaran.
·
Kontraksi otot lurik cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan.
·
Otot
lurik melekat di bagian rangka.
3. Otot Jantung
·
Struktur
otot jantung menyerupai otot lurik.
·
Sel-sel
otot jantung membentuk rantai
dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
·
Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel.
·
Sel
otot jantung dipersarafi oleh
sistem saraf autonom.
·
Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran
(involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan.
Pada
pengamatan yang terakhir ialah pengamatan jaringan saraf dengan menggunakan
perbesaran 40x. Pada jaringan ini terdapat granula, membran sel, inti sel dan
zat putih. Jaringan ini berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh .
Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf yang disebut Neuron. Neuron meliputi
Dendrit , Badan Sel , Akson dengan aksesorosnya. Jaringan ini berupa benang
atau juluran pendek panjang yang saling sambung menyambung, sehingga membentuk
jaringan. Sayangnya pada jaringan ini hanya terlihat granula, membran sel, inti
dan zat putih.
Jenis Sel Saraf :
1. Neuron sensori (neuron aferen)
Menyampaikan rangsangan dari organ
penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang).
2. Neuron
intermediet (interneuron)
Membentuk mata rantai dan
terdapat di dalam sistem saraf pusat.
Dirangsang
3. Neuron motor (neuron eferen)
Berfungsi mengirimkan impuls dari
sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh.
Kesimpulan :
Jaringan
merupakan kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama
untuk membentuk suatu organ
Jaringan
Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada 4 macam
jaringan yaitu: Jaringan Epitel, Jaringan Penyokong, Jaringan Otot, Jaringan Saraf
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh.
Jaringan
ikat fungsi menyokong organ tubuh dan menghubungkan jaringan satu dengan
jaringan lain.
Jatingan
otot menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena
jaringan otot mampu berkontraksi.
Jaringan
saraf berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh
Epitelium
kubus selapis berfungsisebagai pelindung & sekresi
Jaringan
ini terdapat pada: Permukaan ovarium, Testis, Lensa mata, Nefron
ginjal dan Kelenjar tiroid
Jaringan ikat padat teratur terdapat
pada lapisan bawah kulit.
Jaringan ikat longgar terdapat di selaput perut, saluran
pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.
Jaringan
otot polos terdapat di semua alat alat viscera misalnya di dinding organ yang
berupa saluran seperti pembuluh darah, usus, rahim
Jaringan
otot jantung terdapat pada jantung
Jaringan
saraf otak terletak pada otak
DAFTAR
PUSTAKA
Alfiansyah, 2010,
JARINGAN PADA HEWAN. www.sentra- edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagian-sel.html#.UISRNWeMiA (di akses 19 oktober)
Soemarwoto, Idjah, dkk
1980. BIOLOGI UMUM II. Jakarta: PT Gramedia.
TIM DOSEN PEMBINA,
2012. PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. Fakultas Biologi UNEJ, Jember.
gambar nya tidak tampak
BalasHapus