flash

Rabu, 16 April 2014

Laporan Praktikum Mempelajari Jaringan Pada Hewan



Laporan Praktikum Mempelajari Jaringan Pada Hewan

1.      Judul    : Mempelajari Jaringan Pada Hewan
2.      Tujuan :    Dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun pada hewan
3.      Dasar Teori :
            Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama ( Tim Dosen Pembina, 2012, 13). Jaringan digolongkan kedalam empat jaringan dasar tubuh dengan susunan dan fungsi yang berbeda, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat atau pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Ada juga yang menambahkan: jaringan darah, limfa dan jaringan lemak.
a.         Jaringan epitel:
Epitel menutupi permukaan internal dan eksternal tubuh dan melapisi jaringan dan muara saluran pada permukaan tersebut. Jaringan epitel berdasarkan lapisan penyusunnya yaitu:
skuamosa, kuboid, dan silindris.
-          Epitel skuamosa sederhana (endotelium) dibentuk dari selapis sel gepeng.
-          Epitel bertingkat dibentuk dari suatu lapis sel skuamosa.
-          Epitel transisional merupakan bentuk epitel dengan kurang lebih empat lapis sel.
-          Epitel kuboid membentuk dinding folikel kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon
-          Epitel silindris membentuk membran mukosa
-          Epitel silindris berselia memiliki silia yang menonjol dari permukaannya.
 ( Gibson, 1981, 3)
b.         Jaringan ikat:
            Jaringan yang fungsinya memperkuat tubuh, mengisi tubuh atau menghubungjan jaringan yang satu dengan jairngan yang lain.melihat strukturnya jaringan ikat biasanya mengandung sel yang relatif jarang dengan antar sel yang banyak. (Prajatmo, 1987, 19)
Jaringan ikat biasa tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat. Sel-sel jaringan ikat:
-          Fibroblas : berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein untuk membentuk matriks
-          Makrophag : tidak mempunyai bentuk tetap dan terspesialisasi menjadi fagositosis
-          Sel lemak : menyerupai fibroblas dan berfungsi untuk menimbun lemak
-          Sel plasma : Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi utnuk meghasilkan antibody.
-          Sel tiang (mast cell) : berfungsi untuk heparin dan histamine
Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya:
·         Jaringan ikat longgar
Bersifat elastis karena matriksnya mengandung serat kolagen, retikuler dan elastin.
·         Jaringan ikat padat
Bersifat tidak elastis karena matriksnya tersusun atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat sehingga cairannya berkurang. Jaringan Ikat Padat terdiri dari 2 jenis yaitu,  jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tak teratur. Sedangkan, Jaringan Ikat Padat Teratur, berupa Ligamen (penghubung tulang dengan tulang) dan berupa Tendon ( penghubung otot dengan tulang). Jaringan Ikat Padat Tak Teratur memiliki pembungkus tulang dan lapisan dermis kulit. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur terletak pada Dermis.
·         Kartilago (Tulang Rawan)
berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa. Berdasarkan susunan dan matriksnya, kartilago dibedakan menjadi tiga, yaitu : Kartilago Hyalin matriksnya berwarna putih kebiruan dan transparan, dengan konsentrasi serat elastis yang tinggi. Berperan sebagai rangka pada saat embrio, pada orang dewasa terdapat melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada. Kartilago fibrosa, matriksnya berwarna gelap dan keruh, dengan serabut kolagen yang tersusun sejajar dan membentuk satu berkas sehingga bersifat keras, Kartilago elastis matriksnya berwarna kuning dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti jala. Osteon (Jaringan Tulang Sejati), berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu Tulang kompak (keras) yang tersusun atas matriks yang rapat dan Tulang Spons (bunga karang) yang matriksnya tersusun longgar.
·         Jaringan Lemak (adiposa)
Memiliki ciri-ciri yang mana, tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk serat atau matriks. Jaringan ini khusus untuk menimbun/menyimpan lemak. Jaringan Lemak memiliki fungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ tubuh dari benturan dan sebagai pengatur suhu badan. Jaringan ini terdapat pada seluruh bagian tubuh, di bawah kulit, sekitar persendian, disekitar organ-organ dalam.
·         Jaringan Darah
Tersusun dari sel-sel darah bebas, memiliki matriks cair berupa cairan /plasma( plasma darah). Sel darah tersusun dari, Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih) dan Trombosit (keping darah). Peran Jaringan Darah, jaringan darah berfungsi sebagai pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa metabolisme, mencegah infeksi, menutup kulit yang luka berdarah.
-          Eritrosit (Sel Darah Merah)
Memiliki ciri-ciri, yaitu berbentuk lempengan Bikonkaf, eritrosit tidak memiliki inti sel dan mengandung Hb untuk mengikat O2 dan CO2.
-          Leukosit (Sel Darah Putih)
Memiliki inti sel, pada leukosit tidak mengandung Hb, dan berfungsi sebagai pertahanan tubuh. Jenis Darah Putih,  Granulosit dan Agranulosit. Granulosit memiliki protein granula di sitoplasmanya. Contoh: Neutrofil, Eosinofil, Basofil, sedangkan Agranulosit tidak memiliki protein granula di sitoplasmanya. Contoh: Limfosit dan Monosit
-          Trombosit (Keping Darah)
Memiliki bentuk lempengan, tidak ada inti sel namun banyak granula dan berfungsi membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.
-          Plasma darah
Merupakan bagian Cairan pada darah, yang mana jumlahnya mendominasi dari sistem keseluruhan (90%) maka darah kita cair. Di cairan darah terkandung protein plasma dan larutan elektrolit serta bahan terlarut, yang meliputi sari makanan, hormon, sisa metabolisme, panas, protein darah. Protein plasma terdiri dari: Albumin, Globulin, dan Fibrinogen.
-          Jaringan Limfe (Getah Bening)
Memiliki ciri-ciri, tersusun dari serat retikuler dan sel-sel limfosit dan makrofag, terdapat pada organ tymus, kel. Limfe, tonsil dan limpa. Limfosit cenderung berkelompok. Kelompok limfosit disebut Nodulus yang bisa kita jumpai di tonsil, limpa, tymus dan saluran pencernaan. ( Mustabib, 2011)
c.         Jaringan otot
Jaringan yang penting di tubuh yang membuat organ - organ kita bisa bergerak baik gerakan itu sadar maupun tak sadar. Jaringan ini tersusun dari sel-sel otot. Jaringan ini merpuakan alat gerak aktif. Gerak terjadi karena mekanisme kontraksi serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari bagian Aktin dan Miosin. Jaringan otot mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas.
Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Otot  polos,
    Berbentuk seperti gelendong( bagian ujung yang menyempit dengan tengah yang melebar. Inti sel tunggal /satu yang mana letak inti di tengah sel. Myofibrilnya homogen tersusun serabut yang sama misalnya halus semua sehingga terlihat polos. Bekerja tidak atas kemauan kita (Involunter). Memiliki waktu kerja lama dengan kerja yang perlahan. Tanggapan rangsang lama tetapi tidak lelah
2. Otot rangka
    Berbentuk silinder panjang. Memiliki inti sel lebi dari satu letaknya inti selalu di tepi. Miofibril tidak tersusun sama heterogen, serabutnya ada yang halus namun juga ada yang kasar sehingga terlihat bagiannya gelap (anisotrop) dan ada bagian yang terang ( isotrop) sehingga terkihat gekao terang atau lurik. Kerjanya dipengaruhi oleh otak / keasadaran kita ( otot Volunter). Reaksi cepat namun cepat lelah.
3.Otot jantung
    Bentuk mirip otot lurik namun bercabang terdapat sinsitium
    Inti sel satu di tengah
    Hanya pada jantung (Myocardium)
    Kerja terus menerus dan tahan lama tanpa lelah , ritmik teratur (Isharmanto, 2009)
d.         Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. Terdapat 3 macam sel saraf: Sel Saraf Sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang. Sel Saraf Motorik berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor dan Sel Saraf Penghubung merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan.

4.      Alat dan Bahan
4.1  Alat:
Mikroskop
4.2  Bahan:
Berupa preparat awetan jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf
5.      Cara Kerja :
5.1 Mengamati preparat awetan jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf
Menyiapkan mikroskop

                        Menyiapkan preparat dari masing-masing jaringan di kaca preparat
      Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

6.   Hasil Pengamatan
6.1 Hasil pengamatan jaringan epitelium
Gambar : epitelium







M = 40X
Keterangan :








6.2 Hasil pengamatan jaringan ikat
Gambar : Ikat





M = 400X
Keterangan 
6.3 Hasil pengamatan jaringan otot
Gambar : otot







M = 400X
Keterangan :








6.4 Hasil pengamatan jaringan saraf
Gambar : saraf







M = 40X
Keterangan :







7.      Pembahasan:
      Dalam pengamatan kali ini kami mengamati jaringan pada hewan. Kami mengamati beberapa preparat awetan yaitu jaringan epitelium, ikat, otot dan saraf. Pada pengamatan jaringan epitel, jaringan epitel sendiri berfungsi  sebagai jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. Dengan menggunakan perbesaran 40x.
Ciri-ciri jaringan epitelium
·         Tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
·         Tidak mengandung pembuluh darah. Sel epitelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
·         Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel terdiri atas :
a.       Epitel pipih selapis ( epitel squamosa biasa )
b.      Epitel kubus selapis
c.       Epitel kolumner ( memanjang )
Klasifikasi jaringan epitelium
a.    Epitelium selapis
Epitelium pipih selapis
·         Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Tipe ini tipis dan bersifat permeabel.
·         Peranannya adalah dalam proses difusi O2 maupun CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urin.
Terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien dan zat sisa antara bdarah dan jaringan tubuh.
·         Terdapat pada alveolus, tempat terjadinya pertukaran gas.
 Epitelium kubus selapis
·         Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus.
·         Terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal.
·         Berperan dalam sekresi dan absorpsi.


 Epitelium batang berlapis semu
·         Melekat pada membran dasar
·         Nukleus sel terdapat pada ketinggian yang berbeda
·           Terdapat misalnya pada bagian dalam saluran pernapasan, berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkap pada lendir dari paru-paru.
b.    Epitelium berlapis
Epitelium pipih berlapis
·         Terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk pipih.
·         Epitelium pipih berlapislah yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan.
·         Membentuk epidermis kulit, bagian dalam mulut, esofagus, dan vagina.
  Epitelium kubus dan batang berlapis
·         Jarang terdapat pada tubuh hanya ada di saluran besar misalnya.
·          Kelenjar susu, kelenjar ludah,  pangkal esofagus, dan berperan dalam sekresi
Epitelium transisional 
·         Terdapat pada organ urinari, misalnya ureter dan bagian dalam ginjal.
·         Membentuk penghalang impermeabel (tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak menembus dinding kantong kemih.
Epitelium kelenjar
·         Pada kelenjar endokrin, sel epitelium yang menghubungkan antara kelenjar dan permukaan epitelium menghilang. Contohnya adalah kelenjar tiroid.
·          Hasil sekresi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitelium.
·         Kelenjar eksokrin multiselular memiliki saluran untuk menyalurkan hasil sekresi ke permukaan epitelium.
     Pada pengamatan berikutnya yaitu jaringan ikat. Perbesaran yang diamati yaitu 400x. Pada jaringan ikat padat teratur terlihat bahwa letak selnya berjauhan. Hal ini terjadi karena banyak mengandung serat kolagen yang bersusun ke berbagai arah. Serat kolagen berfungsi sebagai bahan pengikat, pemberi kekuatan dan daya renggang yang besar. Sel-sel pada jaringan ikat padat lebih sedikit daripada jaringan pengikat longgar, yang paling banyak terdapat adalah fibroblas. Fibroblas berfungsi untuk meng hasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler. Letak inti pada jaringan ikat padat teratur teretak cenderung ke tepi. Hal ini dipengaruhi oleh adanya sitoplasma. Sitoplasma penyusun utamanya ialah air sebnayak 90%. Fungsi dari sitoplasma yaitu sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Selain itu sitoplasma juga berfungsi sebagai pelindung inti sel. Pada jaringan ikat longgar terlihat banyak serabut kolagen yang mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Jaringan ini memiliki beberapa fungsi yaitu diantaranya, yaitu menyokong organ tubuh dan menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lain, membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut, mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya, mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ, pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium, membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh dan memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati. Jaringan ini terdapat di selaput perut, saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.
            Pada pengamatan selanjutnya ialah jaringan otot. Pada percobaan ini menggunakan perbesaran 400x. Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dan miofibril.
1.      Otot Polos
·         Terdiri atas sel-sel berbentuk seperti gelendong panjangnya antara 30-200 milimikron.
·         Memiliki satu inti yang terletak di bagian tengah sel.
·          Kontraksi sel otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran disebut otot involunter.
·         Aktivitas otot polos tidak menimbulkan kelelahan
·          Otot polos terdapat pada rongga tubuh seperti saluran pencernaan makanan.
2.      Otot Lurik
·         Berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang
·          Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm.
·          Memiliki banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sel.
·         Kontraksi otot lurik di bawah kesadaran.
·          Kontraksi otot lurik cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan.
·         Otot lurik melekat di bagian rangka.
3.      Otot Jantung
·         Struktur otot jantung menyerupai otot lurik.
·         Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
·          Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel.
·         Sel otot jantung dipersarafi oleh sistem saraf autonom.
·         Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran (involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan.
     Pada pengamatan yang terakhir ialah pengamatan jaringan saraf dengan menggunakan perbesaran 40x. Pada jaringan ini terdapat granula, membran sel, inti sel dan zat putih. Jaringan ini berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh . Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf yang disebut Neuron. Neuron meliputi Dendrit , Badan Sel , Akson dengan aksesorosnya. Jaringan ini berupa benang atau juluran pendek panjang yang saling sambung menyambung, sehingga membentuk jaringan. Sayangnya pada jaringan ini hanya terlihat granula, membran sel, inti dan zat putih.
Jenis Sel Saraf :
1.     Neuron sensori (neuron aferen)
Menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
2.    Neuron intermediet (interneuron)
Membentuk mata rantai dan terdapat di dalam sistem saraf pusat. Dirangsang
3.    Neuron motor (neuron eferen)
Berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh.
Kesimpulan :
   Jaringan merupakan kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ
   Jaringan Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada 4 macam jaringan yaitu: Jaringan Epitel, Jaringan Penyokong, Jaringan Otot, Jaringan Saraf
    Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh.
  Jaringan ikat fungsi menyokong organ tubuh dan menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lain.
Jatingan otot menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Jaringan saraf berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh
Epitelium kubus selapis berfungsisebagai pelindung & sekresi
Jaringan ini terdapat pada: Permukaan ovarium, Testis, Lensa mata, Nefron ginjal dan Kelenjar tiroid
Jaringan ikat padat teratur terdapat pada lapisan bawah kulit.
Jaringan ikat longgar terdapat di selaput perut, saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.
Jaringan otot polos terdapat di semua alat alat viscera misalnya di dinding organ yang berupa saluran seperti pembuluh darah, usus, rahim
Jaringan otot jantung terdapat pada jantung
Jaringan saraf otak terletak pada otak


DAFTAR PUSTAKA
Alfiansyah, 2010, JARINGAN PADA HEWAN. www.sentra- edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagian-sel.html#.UISRNWeMiA      (di akses 19 oktober)
Soemarwoto, Idjah, dkk 1980. BIOLOGI UMUM II. Jakarta: PT Gramedia.
TIM DOSEN PEMBINA, 2012. PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. Fakultas        Biologi UNEJ, Jember.


1 komentar: